Wafatnya Yesus Kristus adalah salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah agama Kristen. Menurut kitab suci Perjanjian Baru, Yesus dibunuh oleh penyaliban oleh penguasa Romawi pada abad ke-1 Masehi di kota Yerusalem. Wafatnya Yesus dianggap sebagai pengorbanan yang dibuat untuk menebus dosa manusia dan membawa keselamatan ke dalam dunia.
Menurut catatan sejarah, Yesus ditangkap oleh pasukan Romawi dan Yahudi setelah pengkhianatan dari salah satu muridnya, yaitu Yudas Iskariot. Ia kemudian diadili dan dinyatakan bersalah atas tuduhan mengaku sebagai raja Yahudi dan menghasut orang untuk memberontak terhadap pemerintah Romawi.
Hukuman yang diberikan kepada Yesus adalah penyaliban, sebuah bentuk eksekusi publik yang sangat brutal pada masa itu. Ia dipaksa membawa salib ke Bukit Golgota di luar kota, di mana ia disalibkan bersama dengan dua orang penjahat lainnya.
Menurut catatan dalam Injil, Yesus menderita selama beberapa jam di atas kayu salib sebelum akhirnya meninggal dunia. Ia kemudian dikuburkan dalam sebuah makam yang dipahatkan di dalam batu di dekat tempat penyaliban.
Namun, kisah wafatnya Yesus tidak berakhir di situ. Menurut kepercayaan Kristen, tiga hari setelah kematian-Nya, Yesus bangkit dari antara orang mati. Ini adalah peristiwa yang sangat penting bagi umat Kristen karena menandakan kemenangan atas kematian dan dosa, serta menjanjikan kehidupan yang kekal bagi mereka yang mempercayai-Nya.
Wafatnya Yesus Kristus adalah momen yang sangat penting dalam sejarah agama Kristen. Meskipun wafat-Nya sangat tragis, umat Kristen memandangnya sebagai pengorbanan yang dibuat untuk menebus dosa manusia dan membawa keselamatan ke dalam Dunia. Peristiwa tersebut juga menegaskan keyakinan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juruselamat Dunia.
Yohanes 14 : 6
- Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku".