Indonesia tidak hanya memiliki tempat wisata dengan pemandangan indah,
namun juga destinasi-destinasi petualangan yang dapat memuaskan pencinta
alam. Salah satunya adalah Gunung Rinjani, yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia
setelah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan
laut. Gunung Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung
Rinjani, yang mendominasi sebagian besar pemandangan pulau Lombok. Tak
mengherankan bila Rinjani menjadi salah satu destinasi wisata unggulan
yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Untuk mendaki Gunung Rinjani, ada beberapa jalur pendakian. Bagi pemula
disarankan untuk mendaki melewati jalur Sembalun Lawang karena mudah
dijangkau dengan transportasi umum. Selama perjalanan menuju Sembalun
Lawang, pendaki akan disuguhi pemandangan indah dari ngarai hijau yang
hingga kini masih dihuni suku Sasak Tradisional, suku asli Pulau Lombok.
Saat tiba di Sembalun Lawang, pendaki wajib mendaftarkan diri sebelum
memulai perjalanan. Disini juga tersedia jasa pemandu, porter, dan
penyewaan peralatan serta perbekalan untuk mendaki gunung.
"Pendakian Rinjani dari Sembalun Lawang bisa dilakukan dalam jangka
waktu dua hari satu malam hingga satu minggu, sesuai keinginan
wisatawan," tutur Bohari, seorang pemandu dan porter Gunung Rinjani,
seperti dikutip okezone dari blog-nya, trekkingrinjani. "Saat sebelum
pendakian, sangat penting untuk memersiapkan stamina dan juga
perbekalan, karena medan yang akan ditempuh cukup berat," lanjutnya.
Setelah melapor pada pos jaga taman nasional di Senaru, perjalanan
diawali dengan melewati perkebunan penduduk dan mulai memasuki hutan.
Setelah melewati tiga pos dengan jarak tempuh sekira lima jam, dari pos 3
(Mondokon Lolak) yang berada pada ketingian 2000 meter di atas
permukaan laut dapat dilihat pos Pelawangan Senaru setelah berjalan
selama dua jam.
Di pelawangan Senaru bisa dilihat Segara Anak dan Puncak Rinjani. Di
sebelah barat puncak Rinjani terdapat kaldera yang memiliki sebuah danau
bernama Danau Segara Anak dengan kedalaman 230 meter. Air yang mengalir
dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir
melewati jurang yang curam.
Danau ini berisi banyak ikan seperti ikan mas, nilam dan mujair,
membuatnya menjadi tempat pemancingan warga setempat. Di dekat danau ada
anak Gunung Rinjani yang memiliki sumber air panas yang dipercaya dapat
menyembuhkan penyakit kulit. Dari arah danau untuk mencapai puncak
Rinjani, kita kembali menuju Pelawangan Senaru, yang merupakan camp
terakhir.
“Biasanya disini pendaki akan menginap semalam, baru kemudian pagi
harinya sekitar jam 2 pagi melanjutkan perjalanan menuju puncak,” tutur
Bohari.
Hal ini untuk mengejar waktu melihat matahari terbit yang indah di
puncak Rinjani. “Yang membuat istimewa dari puncak Rinjani adalah saat
melihat matahari terbit di puncaknya, juga terlihat laut dan pulau
Lombok,” tutur Robby, seorang pendaki yang kerap menyambangi Rinjani
saat dihubungi okezone, beberapa waktu lalu.
“Bagi para pendaki Gunung Rinjani sebaiknya pada bulan April, Mei, Juni,
Juli, Agustus September, dan sampai pada awal November. Bila pada musim
hujan, saya tidak mengambil risiko jalur sangat licin dan saya harap
dibatalkan,” saran Bohari.
Ia juga mengingatkan sebaiknya pendaki Gunung Rinjani di atas umur 10
tahun karena di bawah umur 10 tahun dengan ketinggian 2.600 meter
suasana udara sangat padat dan tidak diperkenankan para pendaki penyakit
jantung dan vertigo indikasi (daya tarik bumi bila melihat jurang ada
rasa takut).